TIMES GRESIK, PEMALANG – Kabupaten Pemalang dikenal memiliki bentang daratan yang lengkap dengan ragam wisata alam, mulai dari pantai hingga pegunungan. Di antara hamparan sawah Desa Sima dan Mandiraja, tersembunyi sebuah permata alam berupa air terjun nan asri bernama Curug Maratangga. Destinasi ini berada di Desa Mandiraja, Kecamatan Moga, Pemalang, Jawa Tengah.

Keasrian alamnya masih sangat terjaga. Airnya jernih, pepohonan hijau mengelilingi area curug, dan suara gemericik air yang jatuh memberikan ketenangan khas wisata alam di wilayah Pemalang bagian selatan. Tak heran, lokasi ini menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan yang mencari ketenangan dan panorama alami.

Menurut cerita warga, nama Maratangga diberikan karena bentuk air terjunnya yang bertingkat-tingkat, menyerupai undakan tangga.

“Jika diamati, air terjunnya berundak seperti anak tangga,” ujar Istighumazah, Jumat (21/11).

Keberadaan air segar seperti ini semakin langka, terutama di kawasan perkotaan. Karena itu, Curug Maratangga yang berjarak sekitar 40 kilometer dari pusat Kota Pemalang menuju selatan, menjadi alternatif menarik bagi pengunjung lokal maupun wisatawan luar daerah.

“Airnya segar dan pemandangannya cantik. Dari atas terlihat lebih menawan. Tingginya juga tidak terlalu ekstrem, sekitar 10 meter, jadi aman,” ujar Eva, wisatawan asal Tegal.

Bagi pecinta fotografi, tempat ini menyajikan aneka sudut menarik untuk berswafoto. Lanskap alamnya yang luas dan lapang membuat setiap bidikan kamera terasa lebih hidup. Pengunjung dianjurkan membawa kamera atau ponsel dengan baterai penuh agar bebas mengabadikan setiap momen tanpa kendala.

Tak hanya untuk berfoto, curug ini juga cocok menjadi tempat melepas penat. Suasana tenang, udara sejuk, serta gemericik air dipercaya mampu membantu merilekskan pikiran dan mengurangi stres.

Untuk mencapai Curug Maratangga, pengunjung dapat menuju Desa Sima, Kecamatan Moga. Setelah itu perjalanan dilanjutkan melewati area hutan dan persawahan dengan pepohonan rindang. Hanya membutuhkan beberapa menit berjalan kaki sebelum tiba di lokasi. Harga tiket masuk pun sangat terjangkau, hanya sekitar Rp6.000.

Dengan biaya ramah di kantong, pengunjung dapat menikmati kolam alami di bawah curug untuk berenang atau sekadar berendam. Namun tetap diimbau menjaga kebersihan, kesopanan, dan mengikuti aturan setempat. (*)