https://gresik.times.co.id/
Berita

Wisata Edukasi Inklusi, Dorong Kesetaraan Disabilitas dalam Kepariwisataan Tasikmalaya

Rabu, 25 Juni 2025 - 16:25
Wisata Edukasi Inklusi, Dorong Kesetaraan Disabilitas dalam Kepariwisataan Tasikmalaya Eko Prasetyo dari Unit Pengelolaan Uang Rupiah Kantor Bank Indonesia Perwakilan Tasikmalaya saat memberikan edukasi Cinta Bangga Rupiah di Kantor Bank Indonesia, Selasa (24/6/2025) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMES GRESIK, TASIKMALAYA – Semangat menjunjung kesetaraan hak dan inklusi sosial, Katara Tour bekerja sama dengan Bank Indonesia Perwakilan Tasikmalaya, komunitas Ngulisik, serta Paguyuban Pegiat Disabilitas Tasikmalaya menggelar kegiatan bertajuk 'Road to Pasar Wisata Nusantara: ABK Wisata Edukasi di Bank Indonesia'. 

Kegiatan ini menjadi simbol dukungan nyata terhadap prinsip kesetaraan disabilitas, dengan menghadirkan wisata edukasi inklusi yang menyentuh berbagai aspek kehidupan, terutama dalam bidang kepariwisataan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara menuju Pasar Wisata Nusantara 2025 yang akan digelar pada bulan September di Kawasan Pusat Perbelanjaan Asia Plaza, Tasikmalaya. 

Acara ini tak hanya bersifat seremonial, tetapi juga menjadi platform penting dalam memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas, khususnya dalam mendapatkan perlakuan yang setara serta akses penuh terhadap layanan publik dan kegiatan wisata.

Ervan Kurniawan, pelaku wisata sekaligus inisiator kegiatan, menjelaskan bahwa wisata edukasi ini merupakan bentuk nyata kontribusi pihaknya dalam mendukung kesetaraan hak bagi para penyandang disabilitas.

 Menurut Ervan, kegiatan ini bertujuan untuk menghapus hambatan fisik, sosial, serta sikap diskriminatif yang selama ini menjadi penghalang partisipasi penyandang disabilitas dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk di sektor pariwisata.

“Kegiatan ini selain untuk memperkenalkan program Bank Indonesia tentang Cinta, Paham, Bangga Rupiah kepada para penyandang disabilitas, juga memperkuat citra pariwisata Kota Tasikmalaya yang inklusif,” ungkap Ervan pada Rabu (26/6/2025).

Ia juga berharap, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi pihak lain  baik lembaga pemerintah, swasta, maupun masyarakat umum  untuk turut berperan dalam menciptakan lingkungan kota yang inklusif dan toleran bagi seluruh kalangan.

Acara ini dimulai dengan kegiatan city tour menggunakan bus Ngulisik, sebuah bus wisata andalan Kota Tasikmalaya, yang membawa para peserta menyusuri sejumlah destinasi wisata unggulan kota ini. 

Setelah berkeliling kota, peserta kemudian diajak mengunjungi Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Jalan Sutisna Senjaya.

Di ruang perpustakaan Bank Indonesia, para peserta, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus (ABK), mendapatkan materi edukatif seputar keuangan dan pentingnya memahami serta mencintai Rupiah sebagai simbol negara.

Materi edukasi tersebut dikemas secara interaktif dan ramah disabilitas. Pihak Bank Indonesia menekankan bahwa Rupiah bukan hanya alat tukar, namun juga simbol kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan alat pemersatu bangsa. 

Dengan mencintai, memahami, dan merawat Rupiah dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat – termasuk penyandang disabilitas – turut serta menjaga martabat dan kedaulatan negara.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan hangat dari para peserta dan keluarganya. Salah satu orang tua peserta, ibu dari Aisyah Nurmaulida (17), penyandang disabilitas dengan kondisi Down Syndrome yang berasal dari Perum GSA, Setiamulya, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, menyampaikan apresiasinya.

“Terima kasih Bank Indonesia, Bagus sekali kegiatan ini, mengenalkan anak ke masyarakat dan ke lembaga besar seperti Bank Indonesia. Saya akui, anak saya sempat mengalami bullying karena disabilitasnya. Namun dengan adanya kegiatan seperti ini, saya dan Aisyah jadi lebih semangat untuk terus melatih kemandirian dan percaya diri,” ujarnya haru.

Ia juga berharap masyarakat luas bisa semakin peka terhadap keberadaan dan hak penyandang disabilitas, serta ikut menciptakan ruang yang lebih ramah dan terbuka bagi semua.

Kegiatan ini menegaskan bahwa pariwisata bukan hanya milik kalangan tertentu, tetapi milik seluruh lapisan masyarakat – termasuk penyandang disabilitas.

Hal ini sejalan dengan prinsip yang dijunjung dalam Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas (UNCRPD), yaitu bahwa setiap individu berhak atas kehidupan yang setara dan bermartabat, termasuk hak untuk menikmati budaya, rekreasi, dan kegiatan wisata tanpa diskriminasi.

Ervan berharap kegiatan ini dampak berdampak positip agar Kota Tasikmalaya dapat menjadi kota kreatif dan religius juga diharapkan bisa menjadi role model bagi daerah lain dalam hal inklusivitas, baik dalam kebijakan publik, layanan umum, hingga sektor pariwisata. 

"Dengan kegiatan seperti ini, paradigma masyarakat terhadap penyandang disabilitas perlahan bisa bergeser dari sekadar objek belas kasihan menjadi subjek yang setara dalam pembangunan."tutup Ervan. (*)

Pewarta : Harniwan Obech
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Gresik just now

Welcome to TIMES Gresik

TIMES Gresik is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.