TIMES GRESIK, GRESIK – Komitmen meningkatkan kapasitas perempuan di Kabupaten Gresik Jawa Timur terus dilakukan. Kali ini, mereka diajak memahami penggunaan media sosial yang baik dan sehat.
Melalui sekolah perempuan, Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Gresik memberikan sosialisasi tersebut di Desa Kedungsumber, Kecamatan Balongpanggang.
Kepala Desa Kedungsumber Wahono Yudho, saat memberikan sambutan dalam kegiatan bertajuk 'Menguatkan Suara Perempuan Di Era Digital' tersebut menekankan, kegiatan bukan sekadar pelatihan seremonial.
Kegiatan ini, kata dia sebagai upaya nyata Pemdes Kedungsumber, dalam mendorong perempuan agar lebih percaya diri dan mampu memanfaatkan dunia digital, untuk meningkatkan perekonomian dan kemajuan desa.
“Atas nama pemerintah desa, saya mengucapkan terima kasih kepada Dinas KBPPPA Gresik, yang telah mempercayakan Kedungsumber sebagai lokasi pelatihan. Kegiatan seperti ini sangat penting, karena perempuan memiliki peran besar. Mulai dari mengatur keluarga, mendidik anak, hingga berkontribusi dalam pembangunan desa,” ujar Wahono, Kamis (20/11/2025).
Dia menambahkan, di tengah pergeseran aktivitas masyarakat ke ranah digital, baik itu untuk akses berkomunikasi, mengakses informasi, maupun mengikuti layanan pemerintah, perempuan desa tidak boleh tertinggal.
Sehingga dia berharap, pelatihan yang diselenggarakan dapat menjadi ruang belajar dan mendorong perempuan di Desa Kedungsumber lebih paham, serta lebih percaya diri, dan mampu memanfaatkan media sosial secara produktif.
“Melalui kegiatan ini, saya ingin ibu-ibu di Desa Kedungsumber semakin paham, semakin percaya diri, dan mampu mengikuti perkembangan zaman. Jangan hanya menggunakan HP untuk update status, tetapi maksimalkan untuk peluang ekonomi dan pengembangan usaha,” tegasnya.
Wahono juga menyampaikan harapan, agar program pemberdayaan perempuan terus berkelanjutan dan berkembang ke tahap yang lebih nyata. Termasuk, pelatihan bagi perempuan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), permodalan, sampai dengan pendampingan pemasaran digital.
Selain itu, Wahono juga berencana mendorong kerja sama lebih luas dengan perusahaan-perusahaan di Kabupaten Gresik melalui program CSR, agar Desa Kedungsumber menjadi desa binaan dan mampu mewujudkan cita-cita pengembangan ekonomi perempuan secara berkelanjutan.
“Kami di pemerintah desa berkomitmen penuh, mendukung kegiatan pemberdayaan perempuan. Saya mengajak seluruh peserta, untuk mengikuti pelatihan ini dengan semangat. Jadikan momen ini sebagai tempat bertanya, berdiskusi, dan mencari pengetahuan baru yang bermanfaat bagi keluarga, serta lingkungan sekitar,” tambahnya.
Sementara narasumber dalam kegiatan tersebut Akhmad Sutikhon menekankan, pentingnya peran perempuan yang seharusnya tidak hanya menjadi pengguna pasif medsos. Namun bagaimana untuk memanfaatkan medsos, sebagai sarana berkarya dan menghasilkan pendapatan.
“Media sosial jangan hanya dipakai untuk bermain atau update status. Dunia digital punya peluang besar, terutama untuk ekonomi digital. Jika ada usaha, manfaatkan media sosial sebagai tempat pemasaran yang efektif,” ungkap Sutikhon.
Pelatihan tersebut diharapkan, menjadi titik awal meningkatnya kreativitas, produktivitas, dan peran perempuan ikut andil dalam pembangunan Desa Kedungsumber di era digital. "Terlebih seperti saat ini, di mana semua sudah serba modern dan digital," tutupnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kabupaten Gresik Tingkatkan Kapasitas Perempuan di Era Digital
| Pewarta | : Akmalul Azmi |
| Editor | : Deasy Mayasari |