https://gresik.times.co.id/
Berita

Teknologi CCU Petrokimia Gresik Jadi Angin Segar Dekarbonisasi Industri di Indonesia

Jumat, 22 Agustus 2025 - 18:57
Teknologi CCU Petrokimia Gresik Jadi Angin Segar Dekarbonisasi Industri di Indonesia Dirut Petrokimia Gresik Daconi Khotob (dua dari kanan) saat memperkenalkan Teknologi CCU di Forum AIGIS 2025. (Foto: Dok. PT Petrokimia Gresik for TIMES Indonesia)

TIMES GRESIK, GRESIK – PT Petrokimia Gresik memperkenalkan teknologi Carbon Capture and Utilization (CCU) sebagai langkah nyata menekan emisi karbon. Inovasi ini menjadi angin segar bagi upaya dekarbonisasi industri di Indonesia.

Pilot project dekarbonisasi dengan teknologi CCU ini diperkenalkan Direktur Utama Petrokimia Gresik, Daconi Khotob, dalam forum Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 di Jakarta, Kamis (21/8/2025).

Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang menegaskan bahwa teknologi CCU menjadi solusi untuk mengurangi emisi karbon dan mengubahnya untuk produk bernilai tambah. Saat ini Kemenperin melaksanakan pilot project CCU berbasis hidrometalurgi di Petrokimia Gresik.

“Teknologi ini bukan hanya mendukung target NZE (Net Zero Emission), tetapi juga memberi nilai tambah ekonomi,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Jumat (22/8/2025).

Dirut Petrokimia Daconi menjelaskan bahwa pilot project CCU di Petrokimia Gresik telah berjalan selama kurang lebih satu bulan. Fasilitas ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dan menghasilkan produk samping berupa soda ash dan baking soda. 

Produk ini, kata dia sangat strategis karena kebutuhan dalam negeri, seperti untuk industri kaca dan deterjen, mencapai lebih dari 1 juta ton per tahun dan selama ini seluruhnya masih dipenuhi dari impor.

“CO₂ yang merupakan emisi karbon bisa diubah menjadi produk yang dibutuhkan oleh industri. Tapi, PR (Pekerjaan Rumah) kami sekarang adalah bagaimana meningkatkan kapasitasnya hingga 50.000 ton soda ash atau menyerap 20.000 ton CO₂ melalui pilot project ini,” ujarnya.

Dirut Daconi menambahkan, sebagai produsen pupuk dan bahan kimia dengan kapasitas produksi hingga 11 juta ton per tahun, Petrokimia Gresik tidak bisa lepas dari potensi emisi karbon. Tanpa upaya penurunan, emisi karbon yang dihasilkan dapat mencapai 2 juta ton per tahun. 

Hingga 2025, berbagai program dekarbonisasi yang telah dijalankan berhasil menurunkan sekitar 400 ribu ton CO₂ ekuivalen, namun masih tersisa sekitar 1,6 juta ton CO₂ ekuivalen yang perlu ditangani dengan teknologi rendah karbon seperti CCU.

“Karena itu diperlukan langkah-langkah inovatif dari perusahaan. Upaya ini sekaligus selaras dengan program Kementerian Perindustrian berupa sistem penangkapan karbon dengan teknologi CCU,” terangnya Daconi.

Saat ini, tambahnya, Petrokimia Gresik telah mencanangkan peta jalan dekarbonisasi menuju Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) 2030 dan NZE 2050 dengan berbagai program dan inisiatif. 

"Sejauh ini program dekarbonisasi yang telah diimplementasikan diantaranya instalasi solar cell, efisiensi energi di pabrik ammonia, dan fuel switch pabrik NPK," katanya.

Sebagai informasi, project CCU ini merupakan kerja sama Petrokimia Gresik bersama Kemenperin dan Uwin Resource Regeneration Inc. (UWIN). Adapun UWIN adalah perusahaan swasta manufaktur asal Taiwan yang memiliki teknologi penangkapan dan pemanfaatan karbon (Carbon Capture and Utilization).

Dalam kerja sama ini, UWIN menyediakan pilot project teknologi CCU, dan bertanggung jawab atas material yang digunakan atau dihasilkan dari teknologi tersebut. 

Petrokimia Gresik sendiri bertugas menyediakan lahan untuk pemasangan pilot project CCU. Selain itu juga melengkapi utilitas listrik, air bersih, dan sumber daya lainnya yang diperlukan selama proyek percontohan. (*)

Pewarta : Akmalul Azmi
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Gresik just now

Welcome to TIMES Gresik

TIMES Gresik is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.