TIMES GRESIK, GRESIK – Turnamen Persaudaraan Kepala Desa Indonesia (PKDI) Cup Jawa Timur 2025 resmi digelar. Seluruh perwakilan PKDI kabupaten/kota se-Jawa Timur ambil bagian dalam ajang silaturahmi lewat turnamen sepak bola PDKI Cup 2025 ini.
Pertandingan penyisihan digelar di dua lokasi, yakni Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) Gresik dan Stadion Pasuruan pada Minggu (3/8/2025).
Di Gresik, pembukaan dilakukan secara resmi oleh Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, mewakili Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.
Dalam sambutannya, dia menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Gresik sebagai tuan rumah PKDI Cup 2025. "Kami, pemerintah daerah, sangat mengapresiasi Gresik dipercaya menjadi lokasi penyisihan turnamen ini," katanya.
Alif berharap, turnamen ini tak hanya olahraga. Namun, lebih luas para kepala desa se-Jawa Timur dapat bersilaturahmi serta bertukar pikiran untuk pembangunan lebih baik ke depan.
"Ajang ini bukan hanya soal pertandingan, tapi menjadi momen silaturahmi antar kepala desa se-Jawa Timur. Kami berharap PKDI Cup berjalan lancar, sukses, dan menjunjung tinggi fair play," ujar Alif.
Sementara itu, Ketua PKDI Jawa Timur, Syaifullah Mahdi, menegaskan bahwa turnamen ini merupakan bagian dari upaya memperkuat solidaritas antar kepala desa.
Turnamen ini menjadi langkah awal dalam membangun kebersamaan para kepala desa se-Jawa Timur.
"Ini adalah bentuk kegiatan positif yang menguntungkan desa maupun kelurahan," ujarnya.
Kades Pangkahwetan Gresik ini juga mengungkapkan bahwa dengan antusiasme tinggi yang ditunjukkan peserta, pihaknya menargetkan akan menggelar PKDI Cup edisi kedua sekaligus jambore kepala desa.
"Antusias tinggi sehingga kami akan menggelar turnamen sepak bola di tahun depan. Selain ini nanti kami menggelar jambore kepala desa, untuk waktu dan tempat masih kita rencanakan sehingga persiapan bisa lebih matang," tutupnya.
Gresik Takluk dari Magetan
Laga perdana mempertemukan tuan rumah Gresik melawan tim PKDI Magetan. Pertandingan berjalan sengit sejak menit awal dengan jual beli serangan dari kedua tim.
Tim Magetan lebih dulu membuka keunggulan di menit ke-14. Namun tak lama berselang, Gresik mendapat hadiah penalti pada menit ke-16 setelah salah satu pemainnya dilanggar di kotak terlarang.
Kapten tim Gresik, yang juga Kepala Desa Bulurejo, Iwan, sukses mengeksekusi penalti dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Skor ini bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua, tensi permainan meningkat. Tim Magetan kembali mencetak gol dan mengubah skor menjadi 2-1.
Tak mau kalah di hadapan pendukung sendiri, Gresik yang diasuh oleh Ketua PKDI Gresik, Nurul Yatim, menerapkan strategi menyerang total. Hasilnya, Gresik mampu menyamakan skor menjadi 2-2 di menit-menit akhir babak tambahan waktu.
Pertandingan berlanjut ke babak adu penalti. Sayangnya, tiga penendang dari tim Gresik gagal menuntaskan tugas, sedangkan tiga penendang Magetan sukses menjebol gawang tuan rumah.
Skor akhir 0-3 di babak adu penalti memastikan Magetan melaju ke babak berikutnya, sementara tuan rumah Gresik harus tersingkir lebih awal. (*)
Pewarta | : Akmalul Azmi |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |