TIMES GRESIK, GRESIK – Bongko kopyor, menjadi kuliner yang paling dicari warga Gresik saat Ramadan tiba. Tiap sore menjelang buka puasa, jajanan tradisional yang dibungkus daun pisang ini selalu menjadi pilihan warga.

Kuliner warga pesisir utara Gresik ini mudah ditemui di sentra kuliner pasar ramadan seperti di wilayah Gresik Kota Baru (GKB), Alun-alun Sidayu, Bunderan Dukun, dan titik pusat keramaian di kecamatan.

Secara umum, kuliner bongko kopyor berisi bubur sagu, bubur mutiara, kelapa muda, roti tawar, kolang-kaling, pisang raja dan dicampurkan santan kental. Harganya pun mulai dari Rp 8 ribu.

Salah satu penjual bongko kopyor asal Desa Tajung Widoro, Mengare, Ipul mengatakan, setiap Ramadan ia selalu berjualan kuliner khas ini. Dalam sehari, puluhan bungkus habis terjual. 

"Awal puasa ini hanya membawa 40 bungkus bongko kopyor dan bonggolan. Setiap hari jualan, Alhamdulillah selalu habis," kata Ipul sembari melayani pembeli pada Jumat (16/4/2021) sore.

Dia menyatakan, menjual bongko kopyor satu tahun sekali karena, makanan tersebut hanya di produksi pada saat bulan Ramadan. 

Lanjut Ipul, warga di desanya sebenarnya banyak yang memproduksi bongko kopyor. Dirinya menmbeli dari produsen kemudian dijual kembali.

"Saya ambil dari pembuat dan dijual kembali, satu bungkusnya Rp 8 ribu. Meskipun sedikit yang penting untung," tambahnya.

Salah satu warga Darmaningtyas mengaku hampir setiap hari membeli bongko kopyor. Soal rasa, terdapat perpaduan manis dan legit bercampur jadi satu.

"Ditambah gurihnya santan kental yang dikukus bersama daun pisang. Soal rasa bisa dibandingkan dengan bongko kopyor yang lain. Dari Mengare yang enak," ucapnya.

Dia mengaku, bongko kopyor memang kudapan wajib warga Gresik saat Ramadan tiba. Kuliner tradisional ini cocok untuk makanan pembuka saat berbuka puasa. "Tentu, ini kuliner wajib bagi keluarga kami saat berbuka puasa," tutupnya. (*)