TIMES GRESIK, PACITAN – Asosiasi Guru Madrasah Indonesia (AGMI) Pengurus Daerah (PD) Kabupaten Pacitan melakukan audiensi dengan Ketua DPRD Pacitan, Arif Setia Budi. Audiensi ini adalah untuk menyampaikan sejumlah aspirasi terkait kondisi madrasah saat ini.
Pertemuan berlangsung di ruang kerja Ketua DPRD Pacitan, Rabu (7/5/2025), pukul 10.30 WIB. Ketua AGMI Pacitan, Imron Prawito, hadir bersama jajaran pengurus lainnya yang mewakili suara guru-guru madrasah se-Kabupaten Pacitan.
Dalam pertemuan tersebut, Imron mengungkapkan tiga poin penting yang menjadi kebutuhan mendesak bagi penguatan peran madrasah sebagai lembaga pendidikan yang vital di tengah masyarakat.
“Ada tiga hal utama yang kami sampaikan. Pertama, permintaan penambahan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) untuk madrasah. Kedua, kami memohon adanya dukungan hibah sarana dan prasarana (sarpras) untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar. Dan yang ketiga, adalah pentingnya peningkatan kapasitas para guru madrasah,” jelas Imron Prawito.
Ia menambahkan, AGMI Pacitan berharap Pemerintah Kabupaten melalui DPRD bisa menjadi jembatan solusi terhadap berbagai tantangan yang saat ini dihadapi madrasah.
“Kami sadar bahwa madrasah merupakan bagian dari pendidikan nasional, namun perhatian pemerintah daerah juga kami butuhkan agar madrasah di Pacitan bisa maju dan memberi pelayanan maksimal kepada masyarakat,” lanjutnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Pacitan, Arif Setia Budi, mengapresiasi langkah AGMI yang secara langsung menyampaikan aspirasi para guru madrasah. “Kami sangat terbuka terhadap aspirasi seperti ini. Madrasah adalah bagian dari pendidikan masyarakat Pacitan yang juga harus diperhatikan,” kata Arif.
Namun, Arif juga menjelaskan bahwa tidak semua permintaan bisa langsung direalisasikan melalui anggaran daerah. “Untuk BOSDA, terus terang APBD Kabupaten Pacitan saat ini belum cukup mampu untuk menambah alokasi itu secara signifikan,” ungkapnya.
Meski begitu, Arif memastikan bahwa pihaknya akan tetap mengupayakan bantuan di sektor lain.
“Untuk permintaan hibah sarpras dan penguatan kapasitas guru, akan kami koordinasikan. Kami akan berusaha mencari dukungan baik dari anggaran provinsi maupun pusat, karena beberapa kewenangan memang berada di sana,” tegas politisi Partai Demokrat tersebut.
Ia pun menekankan bahwa DPRD akan memprioritaskan kebutuhan madrasah dalam pembahasan kebijakan pendidikan ke depan, terutama menyangkut infrastruktur yang dinilai mendesak.
Pertemuan tersebut menjadi awal dari komunikasi yang lebih terbuka antara AGMI Pacitan dengan pemangku kebijakan daerah. Harapannya, ke depan sinergi antara madrasah dan pemerintah daerah dapat berjalan lebih efektif dalam meningkatkan mutu pendidikan berbasis keagamaan di Bumi Pacitan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Dorong Penguatan Madrasah Lewat BOSDA dan Sarpras, AGMI Temui Ketua DPRD Pacitan
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |