TIMES GRESIK, PACITAN – Distribusi Minyakita di Kabupaten Pacitan hingga pekan ketiga Juli 2025 ternyata belum merata. Dari total kuota 12.000 liter yang diterima, distribusi baru menjangkau dua pasar saja, Pasar Minulyo dan Pasar Arjosari.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja dan Koperasi (Disdagnaker) Pacitan, Wahyu Dwi Cahyono, mengatakan distribusi terbatas itu disebabkan oleh kuota yang masih minim serta rendahnya minat pedagang terhadap kemasan Minyakita yang dikirim.
“Awalnya karena kuota terbatas, jadi kita suplai dulu ke pasar kota sambil melihat antusiasme masyarakat. Tapi ternyata Minyakita yang dikirim kemasannya model bantalan, jadi kurang diminati,” kata Cahyo, Selasa (22/7/2025).
Cahyo menjelaskan, meski kuota sudah tersedia, respons pasar terhadap kemasan bantalan cukup rendah. Banyak pedagang enggan menjual karena kemasan dianggap tidak praktis dan kurang familiar di mata konsumen.
Hal senada disampaikan Kepala Gudang Stabilitas Pasokan (GSP) Perum Bulog Pacitan, Dadag Aditya. Ia membenarkan bahwa Minyakita yang dikirim ke Pacitan saat ini memang dalam bentuk kemasan bantalan.
“Dalam sepekan terakhir, kami sudah dropping lima kali. Masing-masing 250 dus. Tapi memang pedagang kurang tertarik, kemungkinan karena kemasannya bukan yang biasa,” ujar Dadag.
Dadag menambahkan, jenis kemasan tersebut berasal langsung dari produsen. Pihaknya menduga karena proses permintaan berlangsung cepat, produsen mengirim stok yang tersedia tanpa mempertimbangkan model kemasan.
Harga eceran resmi Minyakita tetap berada di angka Rp15.700 per liter. Namun di lapangan, harga bisa melonjak hingga Rp17.500 jika dibeli melalui jalur non-resmi atau dari sales keliling.
Sejumlah warga dan pedagang berharap distribusi Minyakita bisa segera diperluas ke pasar-pasar lain di Pacitan. Sebab, kebutuhan minyak goreng bersubsidi masih cukup tinggi di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah.
“Kalau cuma di dua pasar, ya sulit. Di daerah juga butuh. Apalagi kemasannya bukan yang botol,” kata salah satu pedagang di Kecamatan Donorojo, Rukmini, secara terpisah. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Stok Minyakita di Pacitan Baru Suplai Dua Pasar, Pedagang Kurang Minat Kemasan Bantal
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |