https://gresik.times.co.id/
Berita

Tasyakuran Lulusan Siswa Sekolah Gresik Bebani Wali Murid, Pungutan Capai Jutaan Rupiah

Rabu, 14 Mei 2025 - 19:41
Tasyakuran Lulusan Siswa Sekolah Gresik Bebani Wali Murid, Pungutan Capai Jutaan Rupiah Prosesi tasyakuran Kelulusan MAN 1 Gresik Jawa Timur. (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia)

TIMES GRESIK, GRESIK – Tasyakuran kelulusan siswa sekolah di Kabupaten Gresik Jawa Timur diduga membebani wali murid karena iuran mencapai jutaan rupiah.

Kegiatan akhir siswa kelas XII Tahun Ajaran 2024/2025 yang digelar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Gresik itu tampak megah dan berlangsung meriah. 

Ribuan peserta mulai guru, siswa-siswi, serta para tamu undangan termasuk jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Bungah hadir memadati halaman sekolah setempat. 

Informasi yang dihimpun, tasyakuran kelulusan siswa yang digelar megah dengan diisi serangkaian acara tersebut menelan biaya cukup fantastis. 

Kabarnya masing-masing orang tua murid diminta membayar iuran mencapai jutaan rupiah dengan dalih untuk sejumlah kebutuhan, salah satunya untuk biaya tasyakuran. 

“Bayarnya 1.270.000, tapi itu ada rincian lainnya,” kata salah satu Siswa MAN 1 Gresik peserta tasyakuran yang enggan disebut identitasnya, Rabu (14/5/2025). 

Kepala Sekolah MAN 1 Gresik Muhari melalui Seksi Humas As'ad mengungkapkan, nominal pembayaran telah disepakati sebelumnya melalui rapat wali murid dan komite. 

Meski sebagian orang tua murid keberatan dengan adanya iuran atau dana tambahan untuk biaya tasyakuran. 

“Bahwa adanya uang dari wali murid sudah merupakan kesepakatan dari wali murid dan komite,” ujarnya. 

Dia menyebut, total ada 418 siswa kelas XII yang lulus Tahun Ajaran 2024/2025. Namun bagi orang tua murid yang tidak sepakat nominal iuran yang telah disepakati dengan alasan keberatan, mereka tidak mengikuti tasyakuran. 

“Tidak semua wali murid dari 418 siswa ini setuju dengan adanya tambahan dana sebesar Rp1.270.000. Namun sesuai kesepakatan terbanyak yaitu 95% dari wali murid siswa setuju. Sedangkan 5% tidak setuju,” terang As'ad. 

As'ad menerangkan bahwa jika tasyakuran kelulusan siswa kelas XII MAN 1 Gresik Tahun Ajaran 2024/2025 tidak diselenggarakan, pihak sekolah khawatir siswa-siswi justru menyelenggarakan acara di tempat lain seperti hotel tanpa persetujuan sekolah, bahkan menyalahi aturan yang berlaku. 

"Ada kekhawatiran jika siswa melakukan perpisahan sendiri di hotel dengan cara yang tidak baik,” tandas dia. 

Menanggapi hal tersebut, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gresik Pardi mengaku telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada pihak sekolah agar tidak menarik biaya untuk kegiatan Tasyakuran maupun Pembinaan Kelulusan Siswa yang dapat memberatkan orang tua murid. 

“Kemenag tidak berkaitan dengan anggaran dan sudah kami berikan edaran tidak boleh ada dana yang memberatkan,” tegasnya. 

Pardi tidak menampik bahwa Kemenag tidak melarang pihak sekolah di bawah naungannya untuk menggelar tasyakuran dan pembinaan. Namun dengan catatan sudah mendapat persetujuan melalui rapat wali murid dan komite, serta tidak ada biaya yang memberatkan. 

“Mereka (panitia tasyakuran MAN 1 Gresik, red) sudah mendapat persetujuan melalui rapat wali murid. Kami berpegangan pada aturan dari atasnya,” jelasnya. 

Sebagai informasi, tasyakuran kelulusan siswa kelas XII Tahun Ajaran 2024/2025 yang digelar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Gresik belakangan menuai pro dan kontra dan viral dalam unggahan di postingan akun media sosial (Medsos) Facebook. 

Berbagai kalangan berkomentar dan tidak sedikit yang menganggap acara tersebut sekedar seremonial sekaligus hanya menambah beban biaya orang tua murid. (*)

Pewarta : Akmalul Azmi
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Gresik just now

Welcome to TIMES Gresik

TIMES Gresik is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.