https://gresik.times.co.id/
Berita

Harap dan Cemas di Balik Layar: Wali Santri Menunggu Kabar Evakuasi Ponpes Al Khoziny

Kamis, 02 Oktober 2025 - 21:14
Harap dan Cemas di Balik Layar: Wali Santri Menunggu Kabar Evakuasi Ponpes Al Khoziny Wali murid melihat layar televisi proses evakuasi bangunan mushala Ponpes Al Khoziny yang ambruk. (FOTO: Rudi Mulya/TIMES Indonesia)

TIMES GRESIK, SIDOARJO – Sudah empat hari sejak bangunan musala Pondok Pesantren atau Ponpes Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, runtuh dan menelan puluhan santri yang tengah beristirahat di dalamnya. Waktu emas penyelamatan, atau golden time 72 jam, telah terlewati. Namun, di posko utama yang didirikan di kompleks Pondok Putri, harapan para orang tua belum sepenuhnya padam.

Sejak kamis (2/10/2025) malam, sebuah crane berkapasitas 60 ton mulai dioperasikan. Alat berat itu perlahan mengangkat bongkahan beton besar yang menindih hampir seluruh bagian bangunan. Setiap gerakannya ditayangkan langsung melalui layar monitor yang dipasang di posko, agar wali santri bisa menyaksikan perkembangan dari jarak aman.

Suasana posko berubah hening setiap kali layar menyorot crane yang menggeser material besar. Para orang tua menahan napas, seolah ikut mengangkat beban itu bersama mesin. Ada yang duduk bersandar dengan wajah pucat, ada pula yang terus menggenggam foto anaknya, tak henti-hentinya berdoa.

televisi-proses-evakuasi-bangunan-mushala-Ponpes-Al-Khoziny-2.jpg

“Setiap kali layar berganti gambar, hati saya ikut bergetar. Saya ingin sekali anak saya segera ditemukan, tapi di sisi lain takut dengan kenyataan,” kata seorang ibu wali santri asal Surabaya, dengan mata berkaca-kaca.

Bagi mereka, tayangan itu adalah satu-satunya penghubung dengan anak-anak yang hingga kini belum diketahui nasibnya. 

Di posko, waktu seolah berjalan lambat. Setiap jam yang berlalu semakin mengikis asa. Namun, di tengah kecemasan itu, ada juga doa yang tak henti dipanjatkan. Beberapa ibu terlihat bergantian melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an, sementara yang lain memilih diam, menatap kosong ke layar, menunggu kabar yang mungkin mengubah hidup mereka selamanya.

televisi-proses-evakuasi-bangunan-mushala-Ponpes-Al-Khoziny-3.jpg

“Kalau pun tidak bisa kembali dalam keadaan hidup, kami hanya ingin anak kami ditemukan. Itu saja,” sambungnya.

Malam ini, crane terus bekerja. Di layar monitor, bongkahan beton perlahan terangkat. Namun, bagi para orang tua, yang terangkat bukan hanya puing, melainkan juga harapan yang rapuh, berbalut doa, di tengah tragedi yang menyisakan duka panjang. (*)

Pewarta : Rudi Mulya
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Gresik just now

Welcome to TIMES Gresik

TIMES Gresik is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.