TIMES GRESIK, GRESIK – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menargetkan Kecamatan Duduksampeyan menjadi daerah sentra melon dengan media tanam greenhouse.
Hal itu diungkapkan Bupati saat mengikuti panen raya melon milik Chomsin, warga Desa Palebon, Kecamatan Duduksampeyan.
Menurutnya, keberhasilan petani seperti Chomsin membuktikan Gresik memiliki potensi besar untuk menjadi sentra melon greenhouse di Jawa Timur.
“Modal awalnya Rp600 juta, kini omzet kotor mencapai Rp5,5 miliar. Ini bisa menjadi motivasi sekaligus model bisnis bagi program Koperasi Desa Merah Putih,” kata Bupati Yani, Rabu (13/8/2025).
Data Dinas Pertanian Gresik menunjukkan saat ini ada 30 titik sentra greenhouse melon tersebar di Duduksampeyan. Gresik bahkan menempati posisi kedua terbanyak greenhouse melon di Jatim.
"Kami berencana mengembangkan model bisnis ini melalui pendampingan universitas dan penyiapan proposal bisnis (probis) agar petani tidak gagal di tengah jalan," ujar Gus Yani.
Mantan Petani Tambak Banting Setir
Chomsin awalnya merupakan petani tambak. Kondisi yang kerap merugi, membuatnya banting setir dengan budidaya melon. Kini omzetnya miliaran rupiah.
Sejak 2024, ia menggarap bisnis budidaya melon unggulan di lahan bekas tambaknya. Dengan modal awal Rp600 juta, ia membangun dua unit greenhouse.
Perjalanan tak selalu mulus. Panen perdana sempat gagal, namun ia terus mencoba. Pada penanaman kedua, Chomsin menggunakan media tanam kokopit dengan sistem tiga baris. "Hasilnya memuaskan," ujarnya.
Keuntungan dari panen yang kedua lalu ia investasikan hingga kini memiliki 17 unit greenhouse dengan 10 varietas unggulan, seperti Intanon, The Blues, Kirani, Merlin, New Senturi, Sweetnep, Diva, Promek, dan Fuji Sawa.
“Sekarang ada 34 ribu tanaman di 17 greenhouse. Sekali panen bisa mencapai Rp1,2 miliar. Saya optimis dalam dua setengah tahun modal sudah kembali,” terangnya.
Harga jual melon Intanon di tingkat petani berkisar Rp16–18 ribu per kilogram, sementara di pasar modern bisa mencapai Rp25 ribu per kilogram. Pasarnya pun sudah jelas, dengan pembeli dari Tangerang, Sidoarjo, Bali, hingga Situbondo. (*)
Pewarta | : Akmalul Azmi |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |