TIMES GRESIK, JAKARTA – dir="ltr">Sebuah survei menunjukkan bahwa mayoritas pelaku usaha dan pengamat ekonomi memahami arah besar program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai kebijakan sosial yang tepat sasaran.
Survei berjudul 'Survei Semesta Dunia Usaha: Koreksi Pengelolaan Program MBG' tersebut diakukan oleh SUAR.id, media berbasis jurnalisme solusi.
Dalam keterangan yang dikutip ANTARA di Jakarta, Selasa (21/10/2025), survei tersebut menilai bahwa MBG membawa manfaat nyata bagi masyarakat, terutama dalam meringankan beban keluarga dan membuka lapangan kerja baru di tingkat lokal.
Dalam riset tersebut disebutkan bahwa responden memahami bahwa tujuan program MBG ini mulia, yakni memperbaiki kondisi gizi anak-anak Indonesia (37,1 persen), yang berarti pula mempersiapkan masa depan anak-anak Indonesia menjadi lebih baik.
Sebanyak 25,7 persen responden menilai bahwa dengan memberi makanan bergizi pada anak-anak di sekolah, program ini juga diharapkan dapat meringankan beban keluarga dalam menyajikan makanan bergizi.
Pernyataan itu menunjukkan bahwa dunia usaha dan kalangan profesional melihat esensi program ini tidak sekadar sebagai bantuan pangan, tetapi sebagai investasi sosial jangka panjang untuk membentuk generasi sehat dan produktif.
Selain manfaat sosial, laporan SUAR.id juga menyoroti bahwa program MBG memiliki dampak ekonomi yang meluas.
Para pakar yang diwawancarai dalam riset ini menilai MBG dapat menjadi pusat penggerak berbagai program pemerintah lain di bidang pangan, UMKM, dan koperasi.
“Program MBG harus bisa menjadi ‘hub’ bagi program pemerintah yang lain. Mulai dari penyedia bahan makanan (terutama pangan lokal), hingga penciptaan lapangan kerja, baik itu melalui pengembangan UMKM maupun koperasi. Dengan demikian, program MBG memiliki dampak berganda yang sangat besar,” katanya.
Pandangan itu memperlihatkan bahwa program ini berpotensi menjadi lokomotif ekonomi rakyat, terutama jika mampu menghubungkan petani, pelaku UMKM dan koperasi pangan dalam satu ekosistem produksi yang terintegrasi.
Meski apresiasi terhadap arah program cukup tinggi, sebagian besar responden mengingatkan pentingnya perbaikan pada aspek pelaksanaan.
Sekitar 60 persen responden menekankan pentingnya peningkatan pengawasan dan evaluasi berkala.
“Program MBG harus diawasi dengan ketat, mencakup penyediaan bahan makanan, pengolahan makanan, hingga pendistribusian. Evaluasi kegiatan juga perlu dilakukan secara periodik dan menyeluruh untuk memperbaiki celah-celah yang masih kurang,” tulis riset tersebut. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Survei Mancatat Program MBG Bantu Meringankan Beban Keluarga di indonesia
Pewarta | : Antara |
Editor | : Ronny Wicaksono |