TIMES GRESIK, GRESIK – PT Freeport Indonesia melatih warga sekitar Smelter di Kabupaten Gresik Jawa Timur mendapat pelatihan mengolah makanan pendamping air susu ibu (MPASI).
Sebanyak 65 ibu dari anak berusia dibawah lima tahun (balita) yang berasal dari sembilan desa di sekitar wilayah operasi Smelter Freeport Indonesia belajar mengolah makanan sehat berbasis pangan lokal.
“Kesehatan adalah aspek penting dalam kehidupan kita. Dimulai dari lingkup keluarga, kami ingin memastikan para ibu memahami bagaimana menyiapkan makanan yang sehat dan gizi seimbang untuk balita,” kata Vice President External Affairs Smelter PTFI, Erika Silva melalui keterangan tertulisnya yang diterima TIMES Indonesia, Rabu (26/11/2025).
Dalam kegiatan edukasi ini PTFI bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik bertempat di Gedung Serba Guna Manyar Sidorukun, Gresik, pada Rabu, 12 November 2025.
Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Pangan dan Kesehatan Nasional, dengan mengusung tema “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat”.
Para peserta berasal dari Kecamatan dan Kecamatan Bungah. Mereka berasal dari Desa Manyar Sidorukun, Manyarejo, Manyar Sidomukti, Karangrejo, dan Banyuwangi serta Desa Bedanten, Tanjung Widoro, Kramat, dan Watuagung.
Ahli Gizi RS Semen Gresik Messayu Alizia Laurenzca Putri menjadi narasumber menekankan pentingnya optimalisasi sumber daya pangan lokal sebagai solusi gizi keluarga.
Kemudian, dilanjutkan dengan materi yang dipaparkan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dr. Anik Lutfiyah. Ia memaparkan mengenai pentingnya perilaku hidup sehat sebagai fondasi tumbuh kembang generasi.
Dalam kegiatan ini para ibu mendapatkan informasi terkait gizi dari bahan pangan lokal yang mudah didapatkan dan harganya terjangkau di sekitar mereka, serta mampu mencukupi kebutuhan gizi balita.
Bahan pangan lokal yang dimaksud seperti tahu, tempe, ikan mujair, bandeng, yang merupakan sumber protein yang dapat diolah menjadi berbagai macam makanan dan dikreasikan agar anak tertarik untuk mengkonsumsi. Misalnya olahan nugget tempe, kentang dan mujair menjadi olahan kue, dan sebagainya.
“Makanan yang sehat adalah makanan yang berasal dari bahan pangan alami tanpa pengawet dan diolah dengan cara yang tepat, agar kandungan gizi tetap dapat mencukupi kebutuhan gizi anak-anak,” kata Messayu.
Selain sesi edukasi, para ibu juga mengikuti praktik memasak dan lomba kreasi MPASI menggunakan bahan pangan lokal oleh Meyura Arsalia Yasmin, Ahli Gizi Puskesmas Manyar.
Melalui kegiatan praktik ini, peserta diharapkan semakin memahami cara memenuhi kebutuhan gizi anak dengan memanfaatkan bahan pangan yang mudah diperoleh di lingkungan mereka.
Kelompok ibu dari Desa Manyar Sidorukunmenjadi juara 1, Desa Karangrejo meraih juara 2, dan Desa Watuagung mendapatkan tempat ketiga.
“Melalui program edukasi ini, kami berharap para ibu mendapatkan informasi yang akurat tentang gizi seimbang, mampu menyiapkan MPASI yang sehat dan bergizi seimbang, serta dapat menginspirasi para ibu yang lain untuk menciptakan generasi masa depan yang kuat, sehat, dan cerdas,” kata dr. Anik.
PTFI terus berkomitmen mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program CSR PTFI di bidang kesehatan masyarakat. Selain itu, PTFI juga menjalankan program kesehatan masyarakat lainnya, seperti penanggulangan Demam Berdarah serta Tuberkolosis. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Freeport Latih Ibu-ibu Sekitar Smelter Gresik Mengolah MPASI untuk Balita
| Pewarta | : Akmalul Azmi |
| Editor | : Deasy Mayasari |