TIMES GRESIK, GRESIK – Manajemen Talenta Nasional atau MTN Lab Gresik menjadi wadah kreatif talenta seni budaya Indonesia. Acara ini membuka ruang bagi mereka untuk berkarya, belajar, dan membangun jejaring. Kegiatan ini digelar Kementerian Kebudayaan RI dengan bekerja sama dengan Biennale Jatim XI.

Selama dua pekan, 1–15 September 2025, para peserta mengikuti berbagai agenda di Rumah Besar Kemasan dan Sualoka, Kabupaten Gresik.

Direktur Eksekutif Biennale Jatim XI, Nabila Warda menyebutkan bahwa kehadiran MTN Lab Residensi Gresik menjadi bentuk kolaborasi yang penting untuk kemajuan para pelaku seni. 

“Kehadiran MTN Seni Budaya melalui program MTN Lab di Biennale Jatim XI adalah bentuk kolaborasi yang sangat kami apresiasi. Bukan hanya soal program, tapi bagaimana ruang seni yang inklusif bisa menjadi tempat belajar dan tumbuh bersama,” katanya pada Senin (8/9/2025).

Program ini menghadirkan para budayawan, seniman, kurator, dan akademisi terkemuka. Di antaranya Nirwan Dewanto, Jumaldi Alfi, FX Harsono, Alia Swastika, Syafiatudina, hingga Riksa Afiaty. 

Mereka membawakan beragam topik mulai dari sejarah seni, praktik kuratorial, penulisan kritik seni, hingga perancangan visual proyek.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra menegaskan, seni rupa Indonesia perlu dicintai di tanah air sekaligus hadir di panggung dunia melalui karya-karya talenta terbaik bangsa.

MTN Lab Residensi Gresik kali ini, kata Mahendra merupakan bagian dari tahap pengembangan talenta dalam trajektori MTN Seni Budaya bidang Seni Rupa.

"Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran komprehensif, memperluas ruang eksposur, serta memperkuat ekosistem seni budaya Indonesia di tingkat nasional maupun global," ungkapnya. (*)