TIMES GRESIK, JAKARTA – Kentang goreng merupakan salah satu makanan favorit. Namun, pakar kesehatan menyebut kebiasaan mengonsumsi kentang goreng bisa menyebabkan kenaikan risiko hipertensi. Benarkah demikian?
Dilansir dari Dokter Sehat, sebuah penelitian yang diungkap hasilnya dalam jurnal berjudul British Medical Journal menghasilkan fakta bahwa mengonsumsi empat porsi atau lebih olahan kentang, baik itu yang dipanggang, direbus, ditumbuk, atau digoreng sudah mampu meningkatkan risiko hipertensi hingga 11 persen. Bahkan, khusus untuk konsumsi kentang goreng atau French fries, risiko terkena hipertensi bisa naik hingga 17 persen lebih besar.
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh para ahli gabungan dari Brigham and Women’s Hospitalserta Harvard Medical School, Boston, Massachusetts, Amerika Serikat menyebut peningkatan tekanan darah setelah mengonsumsi kentang dipicu oleh tingginya indeks glikemik dari bahan makanan ini.
Tak hanya membuat kadar gula darah naik dengan cepat, indeks glikemik ternyata juga bisa membuat tubuh melepas energi dengan cepat dan akhirnya meningkatkan tekanan darah. Selain itu, makanan dengan indeks glikemik tinggi juga cenderung mampu membuat sel tidak berfungsi dengan baik, memicu stres oksidatif dan peradangan. Berbagai hal ini bisa menyebabkan kenaikan risiko hipertensi.
Pakar kesehatan menyarankan kita untuk menurunkan konsumsi kentang dan menggantinya dengan makanan lain yang tidak memiliki zat tepung. Sebagai contoh, jika kita mau mengganti seporsi kentang dengan seporsi sayuran tanpa kandungan tepung setiap hari, risiko terkena hipertensi bisa ditekan hingga 7 persen.
Melihat fakta ini, sebaiknya memang kita tidak lagi mengonsumsi kentang goreng terlalu sering atau dengan porsi yang berlebihan demi mencegah datangnya berbagai masalah kesehatan seperti hipertensi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Sering Konsumsi Kentang Goreng Meningkatkan Risiko Hipertensi?
Pewarta | : |
Editor | : Deasy Mayasari |