TIMES GRESIK – Di era digital seperti sekarang, pedagang Pasar Sinpansa Summarecon Bandung, Jawa Barat didorong pemanfaatan layanan keuangan digital.

Hal itu terungkap dalam kegiatan kolaborasi pengabdian melalui Kerjasama Internasional antara Universitas Telkom dan Universitas Malaysia Kelantan (UMK).

Fajra Oktrina dosen Universitas Telkom Bandung memaparkan bagaimana usaha mikro kecil harus bisa memanfaatkan teknologi digitalisasi agar tak tertinggal.

"Seringkali pedagang usaha kecil menengah sangat tertinggal dalam penerapan keuangan digital. Padahal dengan penerapan keuangan digital sangat membantu para pedagang usaha kecil menengah dalam memajukan usahanya," katanya, Kamis (3/7/2025).

Menurutnya cara meningkatkan literasi keuangan digital dapat dilakukan melakukan edukasi konten, penggunaan aplikasi finansial serta mengatur keuangan dengan berbagai aplikasi budgeting. 

"Pedagang merasa bahwa selama ini sangat disayangkan karena belum memahami betul perihal penerapan keuangan digital, untuk itu kami hadir," terangnya.

Sementara itu, Saymsuriana dari Universitas Malaya Kelantan (UMk) menjelaskan bahwa keuangan digital memiliki dampak yang besar bagi perkembangan usaha terutama usaha kecil dan menengah. 

Menurut dia, sektor usaha mikro kecil dan menengah memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan perekonomian, dengan menyerap 97% tenaga kerja.

"Namun terdapat tantangan dalam kemampuan digitalnya yaitu dalam pemasaran online, penggunaan teknologi digital, keterbatasan kemampuan pelaku UMKM di pasar digital, pembiayaan serta standarisasi, sertifikasi, legalitas dan perizinan," tuturnya.

Syamsuriana menerangkan,beberapa manfaat dari inklusi keuangan digital yaitu peningkatan kenyamanan bertransaksi, biaya transaksi yang lebih rendah, mempermudah akses pendanaan, dan dapat menjangkau basis pelanggan yang lebih besar. 

"Jangkauan pendanaan dan pelanggan yang lebih besar inilah yang dapat membantu membantu para pedagang usaha kecil menengah dalam memajukan usahanya," tutupnya. (*)