https://gresik.times.co.id/
Berita

Ratusan Rumah di Gresik Terendam Banjir

Jumat, 14 November 2025 - 18:42
Dampak Makin Meluas, Ratusan Rumah di Gresik Terendam Banjir Petugas BPBD Gresik saat menurunkan perahu karet untuk evakuasi korban banjir. (Foto: BPBD Gresik)

TIMES GRESIK, GRESIK – Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Gresik sejak Jumat malam menyebabkan ratusan rumah warga terendam banjir. Tiga kecamatan terdampak paling parah adalah Benjeng, Menganti, dan Kedamean. 

Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, meninjau langsung lokasi banjir di Desa Glindah, Kecamatan Kedamean, pada Jumat (14/112025) pagi. Kunjungan ini dilakukan menyusul jebolnya tanggul Kali Lamong selebar kurang lebih tiga meter, yang menjadi pemicu utama banjir.

Wabup mengklaim bahkan perbaikan tanggul sudah dilakukan, namun jebol lagi. Untuk itu, ia akan membuat tanggul secara permanen.

“Sebelumnya sudah kita perbaiki, namun jebol lagi. Begitu air benar-benar surut, alat berat akan masuk dan tanggul ini akan kita permanenkan,” ujar Wabup.

Untuk membantu pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak, Dinas Sosial Gresik telah mendirikan dapur umum di Balai Desa Domas sejak kemarin. 

Bantuan makanan siap saji, kata Wabup disalurkan setiap hari untuk memastikan warga yang rumahnya belum bisa ditempati tetap mendapatkan dukungan.

“Prioritas kita sekarang adalah memastikan keselamatan warga dan memperbaiki tanggul secara permanen agar lebih kuat menghadapi debit air di masa depan,” tegas Wabup Alif.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Gresik, Sukardi, menyampaikan pihaknya bersama tim terus memantau perkembangan banjir. Ia meminta warga terus waspada.

Sukardi merinci, di Kecamatan Benjeng, banjir melanda Desa Gluranploso setelah tangkis Cermen jebol sepanjang dua meter dengan kedalaman sekitar tiga meter. Akibatnya, sedikitnya 20 rumah warga terendam dengan ketinggian air 10 hingga 25 sentimeter. 

"Selain itu, fasilitas umum seperti masjid dan lahan persawahan sekitar 100 hektare juga ikut terendam," kata dia 

Kondisi lebih parah, kata dia terjadi di Kecamatan Menganti. Di Desa Bringkang, ratusan rumah di Perumahan Oma Indah tergenang banjir hingga 5–10 sentimeter. Jalan lingkungan perumahan pun tak luput dari genangan dengan ketinggian 10–30 sentimeter. Genangan serupa juga terjadi di Perumahan Maharaja.

Sementara itu, di Desa Pranti, 99 rumah warga terendam dengan ketinggian air 5–10 sentimeter. Di Perumahan Graha 2 Menganti, situasi lebih berat, dengan genangan setinggi 20 hingga 70 sentimeter di jalan lingkungan, serta sekitar 75 rumah turut kemasukan air. Empat warga terpaksa mengungsi ke balai posyandu setempat.

Di Desa Beton, banjir menggenangi 75 rumah warga dengan ketinggian 5–10 sentimeter. Kondisi terparah terjadi di Dusun Bibis, di mana sekitar 78 rumah tergenang hingga 15–30 sentimeter. Genangan juga menghambat akses jalan masuk dusun yang mencapai 10–35 sentimeter. Sebuah madrasah ibtidaiyah di wilayah ini turut terendam.

Kemudian di Kecamatan Kedamean, banjir terjadi di Desa Glindah akibat jebolnya tangkis aliran Cermen selebar tiga meter dengan kedalaman dua meter. Meski genangan di jalan lingkungan mulai surut, puluhan hektare lahan pertanian masih terendam.

Sukardi mengatakan pihaknya terus melakukan penanganan di lokasi dan berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan. “Kami masih melakukan asesmen dan memastikan kebutuhan warga, terutama yang rumahnya tergenang,” ujarnya. (*)

Pewarta : Akmalul Azmi
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Gresik just now

Welcome to TIMES Gresik

TIMES Gresik is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.