TIMES GRESIK, GRESIK – Syukur hasil panen melimpah, warga Desa Cagakagung, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur menggelar tradisi sedekah bumi berupa kirab lima tumpeng berukuran tiga meter.
Sedekah Bumi tahun ini digelar dengan berbagai rangkaian acara yang memikat hati warga dan tamu undangan. Kirab lima tumpeng agung itu diisi hasil bumi lokal seperti padi, sayuran, jagung, terong, wortel, dan buah-buahan.
Kades Cagakagung Sapa’at sangat bangga dan mengapresiasi lima tumpeng buatan lima RT di Desa Cagakagung. Sebagai wujud apresiasi, kades memberikan uang tunai dua juta rupiah untuk masing-masing tumpeng yang dibuat oleh lima RT.
“Tidak ada juara satu, lima tumpeng yang dikirab keliling juara semua. Saya beri dua juta masing-masing tumpeng, cukup kan dua juta,” lontar Kades Sapa’at, Senin (14/7/2025).
Tradisi kirab tumpeng hasil bumi, dihadiri lengkap tokoh masyarakat, forum pimpinan Kecamatan Cerme, camat, kapolsek dan koramil Cerme, kepala desa dan ratusan warga setempat.
Usai istigasah dan selawat bersama, selanjutnya lima tumpeng agung didoakan bersama agar membawa berkah. Usai berdoa, lima tumpeng spontan jadi rebutan ratusan warga yang menunggu cukup lama.
“Lima tumpeng raksasa sebagai wujud rasa syukur hasil panen melimpah, hari ini digelar di Dusun Agung. Tumpeng sudah didoakan, insyaallah membawa berkah. Kenapa diperebutkan, karena rebutan memiliki makna guyub rukun satu sama lain," terangnya.
Tradisi turun-temurun ini, selain sebagai wujud rasa syukur hasil bumi melimpah, juga sebagai ajang meningkatkan tali silaturahmi dan hubungan harmonis antarsesama warga termasuk hubungan antara manusia dan alam.
“Tumpeng-tumpeng tersebut menjadi simbol rasa syukur masyarakat Desa Cagakagung kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkah yang telah diberikan sepanjang tahun,” ujarnya.
Sapa’at mengungkapkan bahwa Sedekah Bumi bukan sekadar tradisi, melainkan juga sebagai bentuk penghargaan dan kepedulian terhadap alam yang telah memberikan sumber kehidupan bagi warga desa.
“Tumpeng yang kami sajikan hari ini menggambarkan hasil bumi yang melimpah, yang harus kita jaga bersama. Perayaan ini adalah ungkapan syukur sekaligus kesadaran kita untuk terus menjaga kelestarian alam agar kehidupan tetap seimbang,” terang Sapa’at, dengan penuh harap.
Acara semakin khidmat dengan kehadiran KH. Zakaria Al Ansori, yang memimpin pengajian dan memberikan tausiah. Dalam ceramahnya, KH. Zakaria mengingatkan umat untuk terus meningkatkan iman dan takwa, agar lahir generasi yang unggul, saleh, dan salehah.
“Kita harus senantiasa bersyukur atas segala yang diberikan oleh alam semesta. Dengan iman dan takwa, kita dapat meraih kebahagiaan yang sejati,” tegas KH. Zakaria.
Sementara itu, Camat Cerme, Umar, juga memberikan dukungan penuh terhadap perayaan ini. Dalam keterangannya, Umar mengingatkan pentingnya kebersamaan untuk menjaga lingkungan.
“Harmoni antara manusia dan alam hanya dapat tercipta jika kita memiliki kesadaran untuk saling menjaga. Mari bersama-sama menjaga desa ini dari ancaman-ancaman yang dapat merusaknya, seperti narkoba dan judi online,” ujar Umar, yang turut hadir memberi semangat kepada warga.
Perayaan Sedekah Bumi di Desa Cagakagung diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas antarwarga serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan melestarikan alam demi keberlanjutan kehidupan.
Semangat gotong royong pun terasa sangat kuat di tengah masyarakat, yang bertekad untuk terus menjaga dan melestarikan lingkungan serta membangun desa yang lebih baik.
“Kami harap agar Sedekah Bumi tidak hanya menjadi ritual tahunan, tetapi juga dapat membawa manfaat nyata bagi kehidupan dan keberlanjutan alam yang menjadi sumber kehidupan mereka,” tutup Camat Cerme. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Syukuran Hasil Panen Melimpah, Warga Gresik Kirab Lima Tumpeng Raksasa
Pewarta | : Akmalul Azmi |
Editor | : Deasy Mayasari |