TIMES GRESIK, GRESIK – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Gresik memberikan penguatan Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) bagi ratusan guru NU.
Kegiatan ini berkolaborasi dengan Institut Al-Azhar Menganti dan Panitia HSN MWCNU di Aula Kampus Al-Azhar Sabtu (18/10/2025) kemarin.
Kegiatan ini diikuti oleh 200 peserta dari kalangan guru, tokoh NU, dan anggota Pergunu se-Kabupaten Gresik.
Acara dibuka dengan narasi ilmiah tentang panji ilmu oleh Ketua PCNU Gresik, KH. Mulyadi. Ia mengajak para guru NU untuk terus meningkatkan semangat belajar dan memperdalam pemahaman terhadap nilai Aswaja.
“Saya mengapresiasi kegiatan sarasehan ini. Guru-guru NU harus memiliki semangat belajar sebagai tuntutan di dunia pendidikan,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris PC Pergunu Gresik, Nur Hudah, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada pihak Institut Al-Azhar Menganti yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut.
Sementara itu, Ketua PC Pergunu Gresik, Syamsul Anam, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pergunu dalam memperkuat pemahaman ideologi Aswaja di kalangan guru-guru NU.
“Guru NU harus hebat dan selalu terdepan dalam pembelajaran. Kita tidak boleh dianggap sebelah mata. Kegiatan seperti ini menjadi langkah nyata untuk memperkuat kapasitas dan karakter guru NU,” tegasnya.
Sarasehan yang dimoderatori Ketua MWCNU Kedamean, Abdul Wachid, menghadirkan narasumber dari PWNU Jawa Timur, Prof Ali Maschan Moesa.
Dalam paparannya, Prof. Ali Maschan memaparkan sejarah perkembangan amalan Aswaja sejak masa Walisongo hingga perjuangan pendirian Nahdlatul Ulama. Dia menekankan pentingnya menjaga tradisi keilmuan dan spiritualitas dalam dunia pendidikan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ratusan Guru NU Gresik Dibekali Penguatan Aswaja
Pewarta | : Akmalul Azmi |
Editor | : Deasy Mayasari |