TIMES GRESIK, GRESIK – Dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional (HSN) 2025, ratusan warga Nahdliyyin di Kabupaten Gresik Jawa Timur menggelar pawai obor dan istighosah bersama, Selasa (21/10/2025) malam.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Perengkulon bersama badan otonom (Banom) NU ini diikuti oleh Muslimat, Fatayat, IPNU, IPPNU, Karang Taruna, serta sejumlah lembaga pendidikan Al-Qur’an, di antaranya TPQ Ar Roudhoh, TPQ Nurul Hidayah, dan TPQ Miftahul Ulum III.
Tepat pukul 19.00 WIB, ratusan peserta dengan mengenakan busana putih-putih berkumpul di GOR Bung Utomo. Mereka membawa obor sambil melantunkan yel-yel Ya Lal Wathon, menandai semangat nasionalisme khas santri.
Pawai kemudian menyusuri jalan desa menuju Masjid Baituttawwabina untuk melaksanakan istighosah dan doa bersama yang dipimpin KH Moh. Syadlili, pengasuh Pesantren Ar Roudhoh.
Melalui kegiatan ini, para santri dan warga diajak meneladani perjuangan para ulama dan santri terdahulu yang telah berperan besar dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa.
Salah satu tokoh masyarakat, Noto Utomo, mengatakan bahwa pawai obor dan doa bersama ini menjadi simbol semangat perjuangan dan keikhlasan para santri dalam mengabdi kepada agama dan bangsa.
“Hari Santri bukan sekadar seremoni keagamaan. Di baliknya ada kisah heroik tentang semangat, keikhlasan, dan perjuangan para santri,” ujarnya Noto didampingi Ketua Ranting NU Perengkulon, Moh. Munawar.
Anggota DPRD Gresik Fraksi PDI Perjuangan ini menegaskan, santri memiliki peran strategis dalam membangun peradaban bangsa yang berkeadilan, berakhlak, dan beradab.
Momen Hari Santri, kata dia, juga menjadi refleksi untuk memperkuat identitas keagamaan yang moderat sekaligus memperluas kontribusi bagi agama, negara, dan bangsa. "Momen hari santri ini kita peringati bersama," terangnya.
Sementara itu, salah satu peserta pawai, Ahmad Athar Firdausy, mengaku senang bisa ikut serta dalam kegiatan tersebut.
“Senang sekali, bisa jalan sambil membawa obor. Tahun depan kalau ada lagi, saya pasti ikut,” ujar Athar, santri TPQ Miftahul Ulum III, sambil tersenyum gembira. (*)
Pewarta | : Akmalul Azmi |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |